Jumat, 17 Mei 2013

Buddha Hendak Menyelamatkan Dirimu 05



Rintangan Satu-satunya

Apa yang menjadi rintangan satu-satunya bagi seorang praktisi Nian-fo? Yakni “tidak memahami bahwa dengan melafal Amituofo takkan ada rintangan”. Di dalam sutra telah tertera hal ini namun hanya sedikit insan yang mau menurutinya, banyak yang tidak yakin benar, maka selalu mempermasalahkan “rintangan karma”, dan melupakan 10 kekuatan kebajikan Buddha Amitabha, lupa akan kekuatan Buddha yang tanpa batas!

Ibaratnya ketika kita hendak melompati pagar yang tingginya 80 meter, sebenarnya hanya perlu satu lompatan sudah berhasil melampauinya, namun kita selalu saja hanya berdiri menatap batang-batangan susuran pagar tersebut, dan tidak berani melompatinya. Kita hanya terus menatap susuran pagar dan ketika melangkah sampai di tepian pagar jadi terbentur, inilah yang disebut “hanya memikirkan rintangan karma”.

Jika kita memang berniat melafal Amituofo, yakni melafal nama “Amituofo”, perhatian kita harus terpusat pada kata “Amituofo” , dengan kekuatan Buddha Amitabha dan masuk ke dalam cahaya Nya. Di dalam cahaya Nya tiada “rintangan” , seluruh pikiran kita adalah Amituofo, mana ada sudut tempat untuk  “rintangan”?  Maka itu praktisi Nian-fo memusatkan perhatian pada “Amituofo”, meletakkan pada “kekuatan tekad penyelamatan Buddha Amitabha”, sehingga walaupun ada “karma buruk”, takkan dapat merintangi. (“Karma” tidak selalu akan menjadi “rintangan”)

Ibaratnya : batu yang ada pada diri kita amatlah besar, namun bahtera Buddha Amitabha lebih besar lagi! Batu besar diletakkan di atas kapal, walaupun sangat berat namun takkan tenggelam, inilah yang disebut mengandalkan kekuatan Buddha!

Dikutip dari buku “Buddha Hendak Menyelamatkan Dirimu”karya Master Dao-zheng