Jumat, 14 Juni 2013

Ujian dari Master Guang Qin 016



 Melatih diri dalam gerakan (Ujian dalam bergerak)

“Setiap hari begitu sibuk, tidak memiliki waktu untuk melafal Amituofo!”

“Apakah anda tidak bisa melatih diri dalam gerakan?”


Ada murid yang memberi reaksi pada Master Guang Qin : “Pekerjaan begitu sibuk, mana ada waktu untuk melafal Amituofo”, Master Guang Qin balik bertanya : “Apakah anda tidak bisa melatih diri dalam gerakan?” Umpamanya dalam memotong sayur, memotong sekali melafal Amituofo sekali, ketika memindahkan batu bata, memindahkan satu bata melafal Amituofo sekali, ketika berjalan selangkah maka melafal Amituofo sekali, waktu berbincang dengan orang lain, saat berhenti maka segera melafal Amituofo di dalam hati,  setiap pekerjaan harus dikerjakan dengan ketenangan hati, melatih diri dalam kehidupan keseharian, dalam setiap gerakan melafal Amituofo, inilah yang disebut melatih diri dalam gerakan.



Dalam kesibukan mengasah pisau (Ujian dalam kesibukan)

  
Kesibukan dalam tahap pembangunan, malah mengajarimu mengasah pisau cukur!


Ada suatu hari, ketika semua orang  sibuk dalam pekerjaan tahap pembangunan vihara, tukang gali, truk bangunan, buruh bangunan, sedang mempersiapkan diri untuk mulai bekerja, Master Guang Qin juga tahu bahwa guruku sudah bersiap-siap akan mulai bekerja, kemudian beliau sengaja memanggil guruku : “Kamu sekarang pergilah mengasah pisau cukur kepala”.  Pada saat itu perasaan guruku sungguh tak nyaman --- pekerjaan sudah begitu banyak, semua orang juga sedang sibuk, para pekerja juga sedang menunggu perintah kerja, namun sekarang malah menyuruhnya pergi mengasah pisau cukur kepala!  Namun siapa yang berani melawan perintah Master, tak ada cara lain selain harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan ini, begitu selesai, dia cepat-cepat melapor ke Master Guang Qin. 


Master Guang Qin sedikitpun tak peduli berapa truk bangunan yang sedang menunggu, seperti tidak ada apa-apa, dengan sikap yang sangat santai, dia lagi-lagi berkata ingin memeriksa batu asah pisau milik guruku, guruku cepat-cepat membawa batu asah pisau untuk diperiksa Master. Begitu melihat batu asah tersebut, Master Guang Qin berkata : “Batu ini cuma diasah di bagian pertengahan saja, dua sisinya tidak diasah, jelas dapat dilihat bahwa orang yang mengasah ini pikirannya tidak seimbang, memakai kekuatan yang tidak merata, orang yang mengasahnya ini sungguh tidak sabaran dan tergesa-gesa”. Kemudian dia menyuruh guruku keluar, dan mengulangi mengasah dari awal lagi!  


Walaupun guruku memahami ini adalah ajaran maitri karuna dari Master Guang Qin, namun pekerjaan begitu banyak, sungguh ada tekanan, maka itu dia cepat-cepat menyelesaikan mengasah pisau, kali ini dia mengasah di dua sisi batu pengasah supaya rata, kemudian dia mengantar batu pengasah untuk diperiksa Master Guang Qin, begitu melihat batu pengasah Master berkomentar : “Ini namanya ingin memperlihatkan pada orang lain, mengasah untuk diperiksa orang lain, barulah meratakan dua sisinya, tidak  menggunakan kesungguhan hati!” Mendengar ucapan Master, guruku segera berlutut  di depan Master Guang Qin dan bertobat, meminta petunjuk dari Master bagaimana cara mengasah pisau yang seharusnya?


Berlutut, meminta petunjuk Master : Bagaimana cara mengasah pisau yang seharusnya?


Master Guang Qin berkata : “Dua tangan memegang pisau, dalam hati melafal Amituofo, bersikap tenang, mengarahkan kekuatan pada batu pengasah dari bagian kepala sampai akhir, dengan tenaga yang merata, mengasah sekali melafal Amituofo sekali, tak peduli sesibuk apapun, pikiran tidak boleh ikut kalut, setiap pisau diasah dengan benar, jangan tergesa-gesa jangan cepat-cepat, karena melatih diri adalah untuk diri sendiri, meminjam kondisi untuk melatih hati, dengan meminjam pekerjaan pembangunan vihara, bukanlah untuk membangun vihara, juga bukan untuk memperlihatkan pada orang lain, atau untuk diperiksa orang lain.


Batu pengasah pisau Master Guang Qin


Master Guang Qin mengeluarkan batu pengasah pisau miliknya, begitu melihatnya, guruku benar-benar merasa salut, batu pengasah Master begitu rata sampai berkilauan, ini adalah proses kesungguhan ketekunan yang ada di dalam hatinya.


Pagoda mustika pasti akan berubah menjadi debu

Satu niat pikiran suci menjadi pencerahan sejati --- pekerjaan hanyalah untuk melatih hati sedemikian


Master Guang Qin sengaja dalam kesibukan, bahkan ketika kondisi batin orang lain sedang kalut, pada saat yang begitu mendesak, melatih murid untuk menenangkan hatinya, pergi mengasah pisau. Sesungguhnya, segala yang ada di dunia ini adalah ilusi, tak peduli proyek pembangunan yang sebesar apapun, vihara yang dibangun sebesar apapun, suatu hari akan berubah jadi debu, hanya satu niat pikiran suci di dalam hati, ketenangan dan samadhi, barulah benih untuk mencapai KeBuddhaan, ini barulah hal yang harus kita tekuni, pekerjaan hanyalah topik untuk melatih hati kita.



Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : Ujian dari Master Guang Qin