Senin, 10 Juni 2013

Dari Bahagia Menuju Kebahagiaan 024


Insan yang memiliki berkah dan kebijaksanaan, barulah dapat meyakini Hati Buddha dan kejadian menakjubkan.

        Insan dengan pikiran ternoda dan tidak memiliki berkah, hanya bisa mempercayai bencana dan kejahatan
  
Kejadian yang terjalin dengan hati sendiri lebih mudah dapat dipercaya, sedangkan yang beda jauh dengan tingkatan sendiri lebih sulit dipercaya, ini adalah hal yang pasti. Seperti Alam Sukhavati yang merupakan kabar yang amat baik, hanya insan yang memiliki berkah yang besar baru dapat meyakini Nya, barulah dapat menerima undangan Buddha Amitabha untuk bersekolah di Alam Sukhavati. Sebagian otak orang lebih terkotori, juga mengalami kemunduran, lebih mempercayai kabar berita segala kejahatan yang dimuat di suratkabar, bencana, dan kejadian yang mengerikan, kekurangan kekuatan berkah untuk mempercayai hal yang baik ini, malah akan menganggap ini adalah dongeng.

 Ini seperti orang jaman kuno tidak percaya bahwa pesawat antariksa dapat mendarat di bulan, juga ibarat penduduk asli Afrika tidak percaya bahwa di dunia ini ada benua yang bernama Amerika, juga tak bisa menyalahkan bila mereka tak percaya, karena “keyakinan” memerlukan kebijaksanaan, juga memerlukan berkah yang mencukupi. Bila saat itu Columbus tidak memiliki kebijaksanaan, percaya bahwa di samudera yang begitu luas masih ada daratan lain, dia juga tidak akan mengadakan petualangan dengan kapal laut, sehingga menemukan Benua Amerika. Jika belum pernah mendermakan maitri karuna, tentunya juga akan meragukan dermawan maitri karuna Buddha.

Andaikata saya ingin menghadiahkan anda sebungkus jeruk, mungkin anda takkan merasa curiga dan bersedia menerimanya.   Namun jika saya mengatakan saya memiliki sebuah rumah di Amerika, lengkap dengan tamannya juga supir mobil dan mobilnya dengan tanpa syarat ingin dihadiahkan kepada anda, tentunya anda akan terkejut, merasa curiga jika saya memiliki maksud terselubung, mungkin anda tidak berani menerimanya. Karena seumur hidup anda jika tidak pernah dermawan terhadap orang lain, tentu saja anda merasa curiga pada sikap dermawan saya. Kita sebagai makhluk yang kurang memiliki maitri karuna yang serupa Buddha, maka itu juga selalu merasa ragu pada maitri karuna Buddha, tidak berani menerima maitri karuna Buddha. Walaupun Alam Sukhavati merupakan kenyataan yang benar adanya, namun hanya insan yang memiliki berkah dan kebijaksanaan yang mencukupi barulah berani meyakini dan menerimanya.

Sebagai dokter yang menghadapi para pasien yang akan menjelang ajal, saya telah sering melihat sebagian orang karena satu niat pikiran “yakin” , bersedia menuju  Alam Sukhavati juga sudi melafal Amituofo, saat ajalnya tiba, sungguh telah melihat Buddha Amitabha muncul dihadapannya menjemputnya ke Alam Sukhavati,  berkah yang sangat bagus ini dan Alam Sukhavati yang indah menakjubkan, sungguh telah diperolehnya, ini sungguh merupakan keberuntungan dan bahkan terlalu mudah. Untuk menwujudkan hal ini tidaklah sulit, kesulitannya ada pada faktor keyakinan.


Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Dari Bahagia Menuju Kebahagiaan”