Minggu, 02 Juni 2013

Kelompok Gangster Berubah Menjadi Pesamuan Kolam Teratai 019



Mengkaji diri sendiri, apakah sudi menjadi burung pemakan bangkai?
Mengapa sudi menghamburkan “uang nyawa”, menonton tayangan tak berkelas?


Suatu hari, ada seorang teman yang memberitahukan diriku, tentang sebuah kejadian yang sungguh fitnahan,  sangat berbeda dengan kenyataan, saya jadi penasaran, respon pertama yang ada dalam hatiku adalah ingin mengetahui sejelas-jelasnya apa yang telah terjadi, namun pikir-pikir, ucapan teman saya ini menandakan dia sedang dilanda kerisauan, bila saya masih begitu antusias, bukankah hanya akan menambah kerisauannya? Maka itu saya memilih diam seribu bahasa.


Akhirnya setelah temanku pulang, saya meneruskan bernamaskara pada Buddha, melafal Amituofo, menyelesaikan kebaktianku, namun entah kenapa airmataku terus mengalir, karena dalam batinku terasa ada tekanan! Bahkan rasanya ingin menangis, walaupun mulutku melafal Amituofo namun ada suara isak tangis, hatiku jadi tak terfokus melafal Amituofo, rasanya ingin mencari orang lain untuk berdiskusi, ingin menjelaskan sebuah persoalan, tiba-tiba timbul keinginan untuk mengkaji diri sendiri : “Mengapa babak adegan perasaan yang menjenuhkan ini (rupa palsu) dapat menarik minat kita? Mengapa dapat menarik diriku dari pangkuan Buddha ke masa lalu? Apakah saya sudi menjadi burung pemakan bangkai tikus? Hubungan permusuhan dan perkerabatan ini bila dibuat ke dalam adegan film, tentunya akan menjadi adegan yang tidak berkelas dan sedikitpun tidak menarik,  apakah saya sudi menghamburkan uang untuk menonton tayangan ini? Saya takkan sudi menghamburkan uang untuk menonton adegan maya dan bayangan palsu ini!


Mengapa kita melafal Amituofo namun tak terjalin dengan Buddha? Mengapa tidak  menjalin jalinan dengan Alam Sukhavati? Tidak menuju Alam Sukhavati dan menikmati pemandangan nan indah, namun malah diam-diam menjalin permusuhan dengan orang awam? Sesungguhnya anda lebih berminat menjalin jalinan dengan Buddha, atau menjalin permusuhan dengan manusia, anda merasa bila tidak berdebat dengan musuh anda, maka emosi ini tidak bisa reda, maka ini menandakan bahwa minat anda adalah untuk memenangkan persaingan di alam saha! Atau dihanyutkan oleh khayalan! Anda tidak memiliki minat untuk pulang ke kampung halaman Alam Sukhavati! Jika demikian maka anda silahkan tinggal saja di alam saha demi memenangkan persaingan, ini adalah alasan mengapa sampai sekarang anda belum mencapai Alam Sukhavati, ini dikarenakan anda lebih berminat makan bangkai  tikus daripada makan buah yang manis!


Berniat ke Alam Sukhavati, buat apa membawa bangkai tikus?


Minat anda menentukan dimana anda akan dilahirkan, bila anda suka buah manis, maka dengan sendirinya anda akan terfokus untuk makan buah manis terus, maka apakah bangkai tikus dapat menarik minat anda? Mungkin bangkai tikus akan membuat anda bersedih? Ketika saya bertanya pada diri sendiri, terasa amat melucukan, maka hatiku yang pedih menjadi tiada bernilai.



Dikutip dari Ceramah Master Dao-zheng :
Kelompok Gangster Berubah Menjadi Pesamuan Kolam Teratai