Selasa, 11 Februari 2014

Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam 17



“Pikiran Terfokus Tak Tergoyahkan” dengan “Menjadikan Pikiran Tidak Tergoyahkan”

Apakah perbedaan antara gagasan “Pikiran Terfokus Tak Tergoyahkan” dengan “Menjadikan Pikiran Tidak Tergoyahkan”? Harus diperhatikan bahwa dua hal ini tidak sama, dapat mempengaruhi kondisi dari seorang praktisi.

Terjemahan dari Amitabha Sutra ada dua macam : yang satu adalah yang sering kita baca yakni versi terjemahan Kumarajiva; versi lainnya adalah yang jarang dibaca yakni versi terjemahan dari Master Hsuan Tsang.

Salah satu petikan dari Amitabha Sutra versi Master Hsuan Tsang adalah : “Lagipula Oh Sariputra. Andaikata ada putra atau putri berbudi yang memiliki keyakinan suci, mendengar nama Buddha Usia Tanpa Batas yang memiliki jasa kebajikan yang tanpa batas, tak terhingga dan tak terbayangkan, jasa kebajikan dan kewibawaan Alam Sukhavati, setelah mendengarnya mengadakan perenungan. Andaikata dalam sehari semalam, atau dua atau tiga, atau empat atau lima, atau enam atau tujuh, melafal Amituofo berkesinambungan tak tergoyahkan. Putra atau putri berbudi ini saat menjelang ajal, Buddha Usia Tanpa Batas, bersama para sravaka, Bodhisattva dan siswa-siswaNya  yang tak terhingga, muncul di hadapan praktisi dan dengan maitri karuna memberi pemberkatan, agar pikirannya tidak tergoyahkan. Saat ajalnya berakhir, praktisi ini akan mengikuti Buddha dan para makhluk suci lainnya, terlahir ke Alam Sukhavati yang penuh kesucian”.  

Dalam terjemahan versi Kumarajiva ada tercantum “Andaikata dalam sehari atau dua hari sampai atau tujuh hari, pikiran terfokus tak tergoyahkan”. Sedangkan di dalam terjemahan versi Master Hsuan Tsang, beliau menerjemahkan sebagai “Andaikata dalam sehari semalam, atau dua atau tiga hingga atau tujuh, melafal  berkesinambungan tak tergoyahkan”.

Kata “berkesinambungan” adalah ibarat menggunakan tali untuk mengikat, menopang agar pikiran tidak kalut; juga seperti melepaskan layang-layang, tiada hentinya memegang benang sambil menarik layang-layang, takkan membiarkannya terputus sehingga layang-layang terbang dan menghilang. Ini berarti bahwa setelah memiliki keyakinan dan tekad, dengan sendirinya akan merasa tenang, tekun melatih diri. Karena apabila seseorang itu dapat dengan sepenuhnya membangkitkan keyakinan dan tekad, percaya bahwa kekuatan Buddha akan memberkati, bersedia menyerahkan diri sepenuhnya, sudi mempercayakan padaNya, maka hatipun jadi damai.

Mempercayakan sebuah urusan kepada orang yang dapat diandalkan, yakin bahwa Dia memiliki kekuatan untuk menyelesaikannya dengan terbaik, bukankah hati kita jadi tentram?  Setiap saat melafal Amituofo adalah dengan hati yang berlindung dan berterimakasih, sampai di sini pembahasan kita tentang petikan Amitabha Sutra versi terjemahan Master Hsuan Tsang tentang “Melafal Berkesinambungan Tak Tergoyahkan”.

Selanjutnya adalah “Menjadikan Hati Tak Tergoyahkan”, apa yang merupakan subjek dari kalimat ini? Yakni Buddha Usia Tanpa Batas.  Adalah Buddha Usia Tanpa Batas yang datang memberkati  sehingga hati kita jadi tak tergoyahkan. Bukan hanya Buddha Usia Tanpa Batas yang datang, tetapi para Sravaka, Bodhisattva dan para siswaNya yang tak terhingga, juga berdatangan, bahkan mereka begitu akrab mengelilingi praktisi itu, berdiri di hadapannya, semua makhluk suci itu memberikan pemberkatan padanya, begitu banyak Buddha, Bodhisattva dan makhluk suci memberi pemberkatan padanya, barulah dapat menjadikan pikiran tak tergoyahkan.

Ini sangat jelas menunjukkan bahwa mengandalkan Kekuatan dari Buddha dan Bodhisattva, dengan “mengandalkan kekuatanNya”, barulah dapat mengubah pikiran saat menjelang ajal yang pada mulanya akan kalut menjadi tak tergoyahkan.

Terjemahan Amitabha Sutra versi Master Hsuan Tsang adalah terjemahan langsung dan baku dari Bahasa Sansekerta, maka itu isinya lebih panjang, tetapi lebih terperinci. Sedangkan versi terjemahan Kumarajiva lebih dititikberatkan pada budaya Bahasa Mandarin, dengan kata dan kalimat yang lebih ringkas dan sederhana, cocok dengan selera orang Tiongkok.

Petikan sutra yang diambil dari terjemahan versi Master Hsuan Tsang ini lebih mudah dipahami --- saat menjelang ajal pikiran kita tak tergoyahkan adalah karena Buddha dan para makhluk suci lainnya yang muncul di hadapan untuk memberi pemberkatan dan perlindungan, barulah pikiran kita tak tergoyahkan, bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri, ketrampilan diri sendiri, tetapi adalah mengandalkan Kekuatan Buddha!    

Petikan Ceramah Master Dao Zheng : Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam



『一心不亂』和『令心不亂』 

有人提到『一心不亂』的問題,師父作了以下的開示。

到底一般人自己體會的『一心不亂』和這『令心不亂』的觀念有什麼不同呢?請注意,觀念不同,會影響整個修學的心態。我們再介紹一次,阿彌陀經有兩種翻譯本:一本是我們常念的,就是鸠摩羅什大師翻譯的;另一本比較少人讀過,是玄奘大師翻譯的,經題是:稱贊淨土佛攝受經。再講一次,稱贊淨土佛攝受經。下面,末學把這一段經文讀一次,請大家用心聽:
『又捨利子。若有淨信諸善男子或善女人.得聞如是無量壽佛無量無邊不可思議功德名號.極樂世界功德莊嚴.聞已思惟。若一日夜.或二或三.或四或五.或六或七.系念不亂。是善男子或善女人臨命終時.無量壽佛.與其無量聲聞弟子。菩薩眾俱.前後圍繞.來住其前。慈悲加佑.令心不亂。既捨命已.隨佛眾會.生無量壽極樂世界清淨佛土。』

這樣能聽得明白嗎?聽不明白的,就請出經本來恭讀。羅什大師譯本上是若一日若二日一直到若七日,一心不亂。玄奘大師是說,若一日夜或二或三到或七,系念不亂。『系念』的『系』就是像用繩子綁著,維系著念頭不亂;就像放風筝,一直握著線拉著風筝,不會像斷了線的風筝,不知道跑到哪兒去了。這是說有了信願,自然就會安心,安心下來,願意攝心用功的情形。因為一個人如果真正深信又發願,相信佛力會加被,願意把自己交出去,願意托付,心就安啦。把事情拜托一個很可靠的人,相信他有大力能辦得很好,心不就安了嗎?時時刻刻念佛,是以一種依靠又感恩的心來念佛,到這裡是講玄奘大師譯文中的『系念不亂』。


再接著看下面的經文,大家再看看『令心不亂』這句的主詞是什麼呢?是無量壽佛。是無量壽佛來慈悲加佑才令心不亂的。不但是無量壽佛來哦,而且還有無量聲聞弟子、菩薩眾都一起來,所以經文是『無量壽佛.與其無量聲聞弟子.菩薩眾俱』。來的情況是『前後圍繞來住其前』,非常親切地把這臨命終的人前前後後圍繞起來,站在他的前面,大家通通都來慈悲加佑,這麼多佛菩薩聖眾來加持保佑,才令心不亂。

這很明顯地表達,是仗著佛菩薩的力量,『仗他力』才使得本來臨命終會很心亂的情況變成不亂。因為玄奘大師翻譯的文字是依梵文的文法直譯的,所以文字比較長,但是比較詳細。羅什大師的翻譯文是順中國的文法,用字比較簡短,合中國人的喜好。而這一段由玄奘大師的譯文比較容易明白——我們臨終,心所以能不亂,是由於佛和聖眾現前來加持保佑的結果,我們才能心不亂,並不是仗著自己的本事、自己的功夫,是仗他力呀
 


節錄自 :道證法師 《永不休診的救度》