Senin, 10 Juni 2013

Dari Bahagia Menuju Kebahagiaan 027



Jangan karena tak suka hujan maka sengaja tidak membawa payung

        Jangan karena tidak suka kematian maka sengaja tidak mempersiapkan diri
    
  Kita tahu bahwa jika akan turun hujan,  maka saat keluar harus  membawa payung, daripada basah kuyup akibat kehujanan, atau menderita sakit flu.  Andaikata kita karena tidak suka pada hujan maka sengaja tidak mempersiapkan payung,  ketika hujan turun maka harus basah kuyup, yang harus bersedih juga adalah diri sendiri!  Lagipula juga bukan kebetulan begitu beli payung langsung turun hujan, andaikata begitu beli payung langsung turun hujan, maka bagus juga bisa langsung digunakan, lebih baik daripada tersiram hujan dan sakit flu. Dengan menyediakan payung maka tak perlu lagi takut  jika turun hujan.

                Anda sekalian jangan salah paham mengira saya sedang menjual payung, maksudnya melafal Amituofo juga sedemikian, bukan berarti begitu beli payung langsung turun hujan, hujan juga tergantung pada jalinan jodoh; juga bukan berarti begitu melafal Amituofo, Buddha Amitabha langsung datang menjemput kita ke Alam Sukhavati, berniat lahir ke Alam Sukhavati juga harus melihat jalinan jodoh. Ada orang yang menganggap makna terlahir ke Alam Sukhavati sebagai “kematian”,  ini adalah kesalahpahaman yang sangat besar.  Sesungguhnya terlahir ke Alam Sukhavati sudah sangat jelas tertulis kata  “terlahir”,  yakni sejak saat ini maka melewati kehidupan yang tanpa penderitaan lagi, menikmati kebahagiaan nan suci, melalui kehidupan para Buddha dan Bodhisattva, bukan berarti kematian. Hal ini dapat kita capai saat kini juga, semasa masih  hidup, juga bisa dicapai pada kelahiran mendatang.

                Jika memang hanya dengan satu lafalan Amituofo langsung terjalin dan Buddha Amitabha muncul di hadapan, sejak saat itu melewati kehidupan Sukhavati, ini adalah ketrampilan yang paling tulus tiada taranya.  Sebagian orang kurang tulus, banyak yang belum menyingkirkan sampah batin, maka itu saat melafal Amituofo tak bisa terfokus, sepertinya di pikirannya masih banyak urusan yang lebih penting daripada Buddha.


Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Dari Bahagia Menuju Kebahagiaan”


    勿因不愛下雨,故意不帶傘
  
  勿因不愛死亡.故意不準備
  
  
我們都知道如果快下雨了,出門就要帶雨傘,以免被雨淋到,淋得感冒生病。我們如果因為不喜歡下雨就故意不準備雨傘,一旦下雨就只好淋雨了,難過也是自己難過啊!而且並不是說我們一買雨傘馬上就會下雨,如果說一買雨傘就會馬上下雨,那麼派上用場更好,總是比淋雨感冒好。平時如果將雨傘買起來就不怕下雨了。大家不要誤會以為我在賣傘,這個意思是說念佛也是一樣,並不是一買傘就下雨,下雨是要看因緣的;也不走說一念「阿彌陀佛」,阿彌陀佛馬上就會來接我們往生西方極樂世界,要往生極樂世界也要看因緣。有人把往生西方極樂世界當作是「死亡」的意思,這是很大的誤會。其實往生極樂明明說的是往「生」,是從此過著沒有痛苦,清淨快樂的生活,過著佛、菩薩的生活,並不是死亡的意思。這是可以在現生、活著的時候就達到的,也可以來生才達到。如果能夠一念佛就感應到阿彌陀佛現前,從此就過著極樂的生活,這是最虔誠的上等功夫。一般人虔誠不夠,內心放不下的垃圾還很多,所以念佛念不專心,心裡好像還有很多事比佛還重要。


摘自 :從樂入樂
道證法師講述