Sabtu, 01 Juni 2013

Kelompok Gangster Berubah Menjadi Pesamuan Kolam Teratai 016



Membahas beberapa tradisi kepercayaan (bagian 3)


Pertanyaan dan jawaban aneh seputar masalah feng-shui


Belakangan ini, ada seorang pengurus vihara, mengunjungi praktek seorang yang mengaku dirinya sebagai ahli feng-shui. Pengurus vihara ini bertanya : “Beberapa hari ini ada orang yang dimakamkan dekat lokasi vihara, tidak tahu apakah akan berpengaruh pada feng-shui vihara?” Pengurus vihara ini tampak amat gelisah dan risau. Ahli feng-shui itu menjawab:”Dikhawatirkan vihara tidak berdaya untuk menahannya”. Si pengurus vihara bertanya lagi:”Mengapa demikian?” Ahli feng-shui menjawab dengan sangat berwibawa : “Karena dewa pelindung vihara sudah kebanyakkan”


Jawaban ini dianggap serius oleh orang banyak, bagaimana dengan anda?


Mengkaji mengapa harus mengajukan pertanyaan?


Pertama, mari kita kaji terlebih dahulu, mengapa bisa timbul pertanyaan demikian? Mengapa harus merasa khawatir karena ada orang mati yang dimakamkan dekat vihara sehingga feng-shui vihara akan terpengaruh? Sesungguhnya apakah yang dikhawatirkan pengurus vihara itu adalah kekuatan Buddha dan kekuatan orang hidup tidak sebanding dengan kekuatan orang mati?  Andaikata kematian seorang makhluk, dapat membawa pengaruh buruk pada sebuah vihara, mengapa harus percaya lagi pada Buddha yang tidak memiliki kekuatan penyelamatan? (Bukan Buddha tidak memiliki kekuatan, namun keyakinan anda yang tidak memiliki kekuatan!). Terhadap Buddha sedikitpun tidak memiliki pemahaman, juga tidak memilki keyakinan, harusnya mengkaji diri kembali seperti kisah tanaman bonsai itu, mengkaji kembali mengapa anda harus percaya pada Buddha yang tidak berdaya? (Sesungguhnya bukan Buddha yang tidak memiliki kemampuan, namun keyakinan anda yang bermasalah!)


Mengkaji jawaban yang diberikan


Dewa pelindung vihara begitu banyak, cahaya sejahtera juga akan menyinari para penduduk serta roh hantu yang ada di sekitarnya, mengapa malah akan menyebabkan orang tidak dapat bertahan?


Sebagian pendapat umum,  vihara adalah tempat yang paling terang dan paling sejahtera, para Buddha dan Bodhisattva adalah paling maitri karuna dan paling bijaksana, semakin kita meneladani Nya, harusnya semakin menuju ke arah baik dan sejahtera, mengapa mendekati vihara malah jadi tidak dapat bertahan? Bila bukan siswa yang melanggar sila, mengapa harus takut mendekati guru yang sejahtera dan sekolah yang trampil? Bila masyarakat yang jujur, mengapa harus takut pada polisi? Maka itu jangan mudah terpancing oleh perkataan yang tidak sesuai dengan akal sehat.


Dikutip dari Ceramah Master Dao-zheng :
Kelompok Gangster Berubah Menjadi Pesamuan Kolam Teratai