Jumat, 14 Juni 2013

Ujian dari Master Guang Qin 020



Harus tahu mengambil keuntungan uang Alam Sukhavati


Tidak melepaskan sifat keduniawian, barulah merasa orang lain sedang menyindir diriku


Pikiran yang berada di jalan kebenaran, merasa orang lain sedang mengajari diriku
  

Ada orang yang mengadu pada Master Guang Qin, sambil menangis dia berkata, gaya bicara orang lain sepertinya sedang menyindir dirinya. Master Guang Qin mendengarnya lalu memberi bimbingan : “Dasar tabiat duniawi, bila tidak melepaskan sifat keduniawian baru merasa orang lain menyindir diriku. Jika seorang praktisi yang meletakkan pikirannya dalam melatih kebenaran,   tujuannya adalah memperbaiki pikiran dan tindakan ke arah yang benar.  Bila orang lain mengatakan keburukan kita, yakni membantu kita agar pelatihan diri kita dapat maju, yang juga memberikan keuntungan uang Alam Sukhavati kepada kita. Alhasil orang lain mengantarkan uang Alam Sukhavati untuk dirimu, namun anda malah tidak tahu meraih keuntungan, masih duduk di sana dan menangis, menangisi orang lain memberimu sindiran”.


Tidak ada yang dimiliki (kemampuan kurang emosi besar)


Demi memenangkan perdebatan, lebih sudi mempertahankan kekurangannya


10 bahkan 20 tahun masih tabiat lama


Ada sejenis orang, bila dinasehati orang lain agar dia harus bagaimana, dia akan segera mengadakan perlawanan : “Bukankah anda sendiri juga begini begitu! Anda saja tidak dapat melakukannya dengan baik, masih berani mengatakan diriku!” Orang ini demi memenangkan perdebatan, lebih sudi meneruskan kekurangan dirinya, akhirnya setelah melewati 10 bahkan 20 tahun kemudian, masih bertabiat demikian. Orang begini tidak takut dirinya tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, tidak takut kalau dirinya tidak memiliki kemajuan, hanya takut jika orang lain tidak tahu bahwa emosinya sangat besar, reaksi nya yang cepat, hanya takut orang lain tidak tahu bahwa “kemelekatan pada keakuan” nya yang begitu berat, seketika juga harus cepat mempertunjukkan sejenak pada orang lain. Master Guang Qin menggambarkan ini sebagai kemampuan yang kurang dan emosi yang besar. (lobha, dosa dan moha yang sempurna)


Semula sikap kita terhadap setiap masalah, tidak melakukannya dengan baik, kemampuan yang kurang, agak bodoh, tidaklah  masalah, namun jika ditambah dengan emosi yang sangat labil, bahkan baru dinasehati langsung emosi, maka ini adalah  “kemampuan kurang emosi besar”, sehingga tidak ada kelebihan apapun yang bisa dimiliki.



Melatih diri adalah untuk diri siapa?

(Orang lain tidak baik maka saya memiliki alasan, apakah juga tak perlu berubah jadi baik?)


Orang lain membantu pelatihan diri kita agar ada kemajuan, namun kita malah tidak tahu berterimakasih, malah tersinggung dan ingin melakukan pembalasan. Maksudnya adalah jika orang lain melakukan dengan kurang bagus, maka anda memiliki alasan untuk tidak perlu berubah ke arah yang baik, sesungguhnya anda melatih diri untuk dia, atau untuk dirimu sendiri?


Jika orang lain tidak melatih diri, maka anda memiliki alasan untuk menirunya tidak melatih diri, banyak orang yang melatih diri dengan serius, mengapa anda tidak meneladaninya? Buddha Amitabha begitu bagus pelatihan diri Nya, mengapa anda tidak pergi belajar dari Nya, memperbaiki diri ke arah yang benar, selalu saja mencari alasan “orang lain juga begitu kurang baik”, untuk menutupi kekurangan diri sendiri yang tidak ingin memperbaiki diri ke arah yang benar, apakah ini ada gunanya?


Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : Ujian dari Master Guang Qin