Rabu, 12 Februari 2014

Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam 21



Jangan menganut pandangan sesat “Hukum Karma Itu Tidak Ada”

Ada praktisi yang mengatakan : “Di dalam hati Buddha Sakyamuni sudah tidak ada lagi Hukum Karma”. Kalimat ini mengandung masalah yang amat besar, praktisi sekalian harus sangat serius memperhatikannya. Kita dapat terlahir ke Alam Sukhavati juga ada sebab akibatnya, tidak berhasil terlahir ke Alam Sukhavati juga ada sebab akibatnya.

Kita dapat menaiki bahtera tekad agung sehingga batu besar takkan tenggelam, ini juga tak terpisah dari hukum sebab akibat. Dapat mencapai KeBuddhaan juga ada sebab akibatnya. Bisa dikatakan sejak orang awam sampai mencapai KeBuddhaan juga tak terpisah dari Hukum Karma.  Pertanyaan yang diajukan praktisi tadi akan mudah disalahpahamkan sebagai pandangan sesat “Tidak Ada Hukum Karma”.

Di dalam Amitāyurdhyāna-sūtra tercantum tentang “Tiga Berkah Karma Suci”, untuk terlahir ke Alam Sukhavati harus memupuk tiga jenis berkah ini, salah satu diantaranya adalah “yakin sepenuhnya pada Hukum Karma dan membaca Sutra Usia Tanpa Batas”. Buddha mengajarkan kita agar percaya sepenuhnya pada Hukum Karma, jadi bagaimana mungkin diri sendiri tidak memiliki sebab akibat.

Kita mengambil perumpamaan gelombang elektromagnetik dan foto rontgen, melalui pancaran gelombang elektromagnetik barulah dapat menghasilkan foto rontgen, apakah praktisi sekalian bisa memahaminya? Pancaran gelombang elektromagnetik adalah sebab, foto rontgen adalah hasil akibatnya; demikian pula dengan apa yang dipancarkan oleh gelombang pikiran kita, maka akan muncul akibatnya, inilah Hukum Karma.

Bagi mereka yang telah mencapai pencerahan, gambar-gambar foto itu adalah palsu, tetapi bagi kita orang awam, selalu saja menganggap yang palsu itu benar-benar ada, yang palsu inilah yang bisa membuat kita bahagia dan menderita.

Walaupun Buddha amat jelas bahwa para makhluk sedang bermimpi, tetapi bersamaan itu pula Beliau juga sangat jelas menyadari akan Hukum Karma, namun Beliau takkan kalut dan kacau, apapun gelombang pikiran yang dipancarkan para makhluk dan apa akibat yang akan ditimbulkannya, Buddha sangat memahaminya, jadi bagaimana boleh dikatakan bahwa di hati Buddha Sakyamuni tidak ada Hukum Karma?

Hukum Karma amat jelas, seluruh Buddha dari tiga masa juga mematuhi Hukum Karma melatih diri dan mencapai KeBuddhaan, maka itu tidak boleh berpandangan sesat bahwa “Hukum Karma Itu Tidak Ada”

Petikan Ceramah Master Dao Zheng : Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam


師父指正一位童子的看琺——絕對不可以『撥無因果』

我們再接著講,這位童子說:『釋迦牟尼佛心裡,他已經沒有這些因果。』這一句話實在大有問題,請大家特別留意。末學知道這位童子的意思大概是:釋迦牟尼佛就像覺醒的人,他自己沒有夢中因果的問題。可是我們要注意,佛能夠覺醒,也有能夠覺醒的因果啊。我們能往生也有能往生的因果,不能往生也有不能往生的因果。搭上大願船就連大石頭都不會沉下去,這中間也不離開大願船的因果。能成佛也有能成佛的因果。可以說由凡夫乃至成佛都不離開因果的法則。這位童子這樣說很容易被誤為是『撥無因果』的邪知邪見。末學知道這位童子並不是說,認為沒有因果、不相信因果,只是話講得太快了。

請大家看十六觀經講『淨業三福』,往生西方必須要修三種福,其中特別指出要『深信因果』、『讀誦大乘』。怎麼佛既然教人深信因果,而自己沒有因果呢?其實佛是真正不昧因果,他知道夢中的影像雖然是假相,假相也不離開因果法則啊。

我們以電波和影像來體會,有心念的電波發出去才會投影出假相來,這大家可以體會吧?心念的電波就是因,投影出來的影像就是果;發射什麼心念電波,就感應出什麼影像,這就是因果法則。對覺悟的人來說,那些影像當然是假相,可是對我們這些認假作真的凡夫,假相都當真,假相就有假相的功能,假相會讓我們快樂,也會讓我們受盡苦頭。佛雖然清楚地知道眾生是在作夢,但是他同時也知道,眾生心念電波和夢境影像之間所有的因果關系,他對這些夢幻因果非常地清楚,絕對不混亂,眾生發射什麼心念電波、感召什麼影像,佛很明白,怎麼可以說釋迦牟尼佛他心裡沒有這些因果呢?因果定律是歷歷分明的,三世諸佛都遵守因果定律修行成就,所以絕對不可以『撥無因果』。


節錄自 :道證法師 《永不休診的救度》